Keberadaan Museum Batik di Kota Pekalongan

Rabu, 10 April 2013


Pekalongan  adalah sebuah kota yang terletak di pesisir Pantai Utara (Pantura) Pulau Jawa yang mempunyai rentang kehidupan sebagaimana masyarakat pesisir yang kental dengan kegiatan niaga. Salah satu mata pencaharian masyarakat bukan hanya bertumpu pada sektor  perikanan, namun juga kerajinan. Diantaranya pembuatan kain batik. Bahkan batik merupakan sebagai salah satu  sumber penghidupan pokok sebagian besar masyarakat Pekalongan yang sudah mengakar  turun menurun antar generasi.

Keberadaan Museum Batik di Kota Pekalongan yang  berdiri tanggal 12 Juli 2006 tidak bisa dipisahkan dari jalan panjang proses pendiriannya.  Museum batik di Kota Pekalongan sebenarnya sudah cukup lama berdiri, yakni sejak tahun 1972. Pemrakarsa awal pendiriannya waktu itu masyarakat pembatikan di Pekalongan yang menginginkan agar ada sebuah museum sebagai penunjang kota, alasannya karena ragam corak sekaligus batik menjadi mata pencaharian masyarakat.


Gagasan pendirian museum batik sebagai wujud tanggung jawab  pemerintah kota Pekalongan dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat, memajukan seni budaya sekaligus mendukung tumbuhnya industri  usaha perbatikan.  Sedangkan fungsi museum sebagai jendela kebudayaan serta jendela ekonomi. Di samping sebagai data center  dan pusat kajian pustaka maupun koleksi.

Pilihan terhadap gedung museum batik tersebut dinilai sangat tepat , mengingat gedung itu menyimpan sejarah sebagai peniggalan VOC atau dikenal sebagai City Hall yang mempunyai usia yg cukup tua. Bahkan pada tahun 1906 telah digunakan sebagai kantor keuangan untuk mengontrol kegiatan tujuh pabrik gula di sepanjang Pantura Karesidenan Pekalongan pada masa pemerintahan VOC.

0 komentar:

Posting Komentar